Kebebasan Mencintai


Sejarah mustahil terulang kembali dan adalah kemustahilan untuk merubah sejarah, dictum kesucian hukum sejarahini bukanlah berarti memustahilkan juga kehendak manusia dalam sejarah. Banyakyang berpahaman sejarah dapat di ulang dan dirubah kembali sebagai bentukkebebasan manusia, tapi sebenarnya yang mereka ulang dan mereka rubah bukanlahsejarah itu sendiri, keterulangan dan perubahan itu tidak lain berubahnya pilihan kehendak manusia dalam melakoni sejarah yang tentu saja dilandasi oleh kesadaran.
Disetiap lembaran catatan jiwa kita yang paling dalam tertulis kenangan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi dalam hidup kita. Catatan jiwa itu layaknya sebuah buku tebal yang terdiri dari bab kesenangan dan bab kesulitan, bab tangisan dan bab tawa, bab kebahagiaandan bab penderitaan, pendahuluan dari buku catatan itu tentu saja kesadaran & pengetahuan dan akhir dari bab catatan itu adalah harapan-harapan. Fakta ini diungkapkan oleh para filosof dengan ungkapan mereka, “Jiwa dalam (kondisi)ketunggalannya adalah (himpunan) semua daya (an-nafsu fi wahdatiha kullul-quwa)”.
Kupu-kupu dengan sayap warna indahnya mengabarkan berita kehadiran sang mawar di taman hikmah, sang pengembara sejenak terhenti dalam langkah perantauannya membuka kembali lembaran catatannya tentang sang mawar. ‘Bukankah ia sedang bersemi di musim semi ini di taman firdaus, mengapa ia harus turun terbang jauh ke taman hikmah yang hanya diterangi oleh cahaya lilin yang redup?’ Bisik sang pengembara. Desiran angin yang lembut dari kepakan sayap kupu-kupu menuliskan, ‘Sang mawar turun dari tamannya menyebarkan pesona dan keharumannya’.

Sang pengembara menatap bulan yang sedang bercengkerama di peraduannya bersama dua bintang kecil disampingnya. Ujarnya pada dirinya sendiri, Kawan, sekalipun hatimu senantiasa cenderung pada kekasihyang amat kau cintai dengan segenap jiwa dan raga, bahkan engkau merasa menjadibudak bagi seseorang yang menunjukkan rasa hormat dan rendah hati pada kekasihmu, tetapi karena cintamu pada sang kekasih hanya bertepuk sebelahtangan – kendati engkau juga memperoleh manfaat dan keuntungan dari cinta ini,yang dalam ungkapanmu bahwa engkau telah menjadi tua renta karena cinta ini –maka sebaiknya engkau memilih jalan lain (Hafiz). Sang pengembara tersenyumlalu melanjutkan perjalanannya kembali menelusuri terjalnya bukit demi meraih hakekat cahaya sejati yang termanifestasikan pada keindahan cahaya bulan.
Realitas-realitas yang berubahdan menjadi baru di alam pada hakekatnya bukanlah realitas yang baru, manusiatidaklah pernah ‘menghasilkan’ sesuatu yang baru, manusia hanyalah memperolehdengan ‘menciptakan’ sesuatu yang baru dari sesuatu yang lama. Berfikir adalah suatu upaya yang dilakukan oleh otak dengan tujuan memperoleh suatu tasdik baruatau pengetahuan baru dari sebagian pengetahuan terdahulu (Falsafahtuna hal.20). Alam (materi) tidaklah pernah mengalami perubahan yang hakiki, yangmengalami perubahan yang hakiki adalah ‘diri’ pada manusia itu sendiri, apakah intensitas ‘diri’ akan menaik ataukah intensitas ‘diri’ akan menurun, bergantung pada persepsi pelaku perubahan itu sendiri. Pandangan ini mungkin bertentangandengan teori idealism plato dengan teori evolusi Darwin yang dasarnya adalah materialisme yang memandang bahwa alam materi hakekatnya senantiasa berubah dan perubahan itu pasti.
Sebuah cerita tashawwur konsep pengingatan kembali Platon, Socrates memiliki beberapa murid diantara muridnya (senior platon) sedang berdebat tentang alam yang berubah dengan alam yang tidak berubah (tetap). Salah satunya menjelaskan keberubahan alam bahwa airsungai disana kemarin berbeda dengan air sungai yang disana sekarang, saya yang kemarin disini bukanlah saya yang sekarang disini, seorang murid lainnyamenimpali dengan menjelaskan ketakberubahan alam bahwa air sungai disana samasaja dengan air sungai sekarang disana, begitupun saya yang kemarin disini sama saja dengan diri saya yang sekarang disini. Dari perdebatan ini muncullahkonsep alam idea dan alam materi Platon, dengan penjelasan bahwa sesuatu yangtetap hanya ada di alam idea sedangkan sesuatu yang berubah terjadi di alam materi (untuk lebih jelasnya tentang teori Platon, begitupun teori evolusi materialism silahkan merujuk kepada buku referensi yang ada).
Sekarang marilah kita uji teori platon dengan teori evolusi materialism tentang keberubahan alam denganmenghubungkannya dengan konsep cinta kebebasan manusia di alam. Apakah dengan teori Platon dan Teori evolusi materialisme akan mensucikan kehendak bebas yangdimiliki oleh manusia di alam ataukah sebaliknya?. Pengujian dan kesimpulannya saya serahkan kepada teman-teman sebagai bentuk penghormatan saya kepada cinta akan kebebasan.

Tinggalkan komentar